Thursday, October 4, 2018

Putin sebut Sergei Skripal pengkhianat negara

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut agen mata-matanya, Sergei Skripal, sebagai pengkhianat dan bajingan. Putin juga membantah anggapan negara Barat yang menyebut Skripal sebagai korban tak bersalah setelah diracun dengan novichok di pusat perbelanjaan Inggris.

"Saya melihat beberapa negara membuat teori bahwa Skripal hampir seperti aktivis hak asasi manusia. Padahal dia adalah seorang-mata-mata. Pengkhianat tanah air. Singkatnya, dia adalah seorang bajingan," katanya, dalam sebuah forum pertemuan di Moskow, Kamis (4/10).
Pada kesempatan tersebut, Putin dengan keras membantah tuduhan bahwa dia memerintahkan aksi peracunan itu. Dia pun menyayangkan negara-negara Barat semakin menambah tekanan terhadap negaranya karena persoalan ini.
"Skandal Skripal ini terlalu dibesar-besarkan. Namun saya yakin berita ini akan memudar dengan sendirinya," ungkap Putin.
Putin mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia membuka kerja sama dengan Inggris untuk menginvestigasi kasus ini. Namun Inggris sendiri masih belum membuka jalan tersebut.
Sebelumnya otoritas Inggris membeberkan bahwa aksi peracunan Skripal dan putrinya dikerahkan oleh agen intelijen militer Rusia, yang dipastikan atas persetujuan pemerintah. Namun Rusia membantahnya.
Inggris menyebut dua nama yang diduga kuat pelaku peracunan, yakni Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Racun mematikan digunakan keduanya diselundupkan ke Inggris melalui botol parfum Nina Ricci dan kemudian dioleskan ke pintu rumah Skripal.
Saat ini, otoritas Inggris telah menjatuhkan tuntutan kepada dua warga negara Rusia itu atas tuduhan percobaan pembunuhan.

No comments:

Post a Comment