Perempuan atau ibu merupakan unsur sangat penting dalam pendidikan, baik dalam keluarga maupun lingkungan sekitar. Perempuan sebagai ‘Menteri Keuangan keluarga’ menjadi kunci peningkatan kesejahteraan keluarga.
Oleh karenanya, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, Sondang Martha Samosir mengatakan bahwa perempuan juga harus memahami produk keuangan apa yang mereka butuhkan, bagaimana memperolehnya, dan cara memanfaatkan dengan tepat.
“Perempuan, apalagi ibu harus pintar mengelola keuangan. Sebab jika tidak pintar, hancurlah keuangan rumah tangga,” paparnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Salah satu cara mengatur keuangan agar ada simpanan di saat tua ialah dengan berinvestasi. Ibu Sondang pun memberikan tips berinvestasi di sektor jasa keuangan. Apa saja? Yuk simak.
Tetapkan jangka waktu investasi
- Investasi jangka pendek < 1 tahun, misal Deposito, Repo, Surat hutang jangka pendek.
- Investasi jangka menengah: 1-5 tahun, misal ORI, SUN, Reksadana
- Investasi jangka panjang, > 5 tahun, misal Saham, Reksadana, Untilink, DPLK, Tabungan emas.
Namun juga harus mengenali risiko dalam berinvestasi, seperti misalnya
- Konservatif
- Menghindari risiko tinggi
- Moderat
- Menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi
- Agresif
- Tidak takut mengambil risiko tinggi dan optimis akan berhasil.
Beberapa hal memang peru diwaspadai risikonya karena uang merupakan benda hal sangat sensitif di dalam kehidupan. Jadi, pastikan memulai investasi yang aman dan sudah kamu kenali dengan yakin, ladies.
No comments:
Post a Comment